Keistimewaan Geblek khas kulon progo



Keistimewaan

Geblek adalah makanan asal Kulonprogo yang kini tidak lagi banyak ditemui. Meski proses pembuatannya sederhana, mudah, dan murah, yakni dengan menggunakan bahan baku singkong, akan tetapi di daerah asalnya makanan ini sudah jarang ditemui (www.indosiar.com). Peredaran geblék di pasaran pun sudah langka, selain di beberapa pasar tradisional, warung-warung sederhana, atau langsung ke pembuatnya. Segelintir pembuat geblék masih dapat kita temui di beberapa tempat di Wates (ibukota kabupaten) atau di sejumlah tempat lainnya di Kulonprogo.
Proses pembuatan geblék biasanya masih dilakukan dengan cara manual dan menggunakan peralatan tradisional. Bahan baku pembuatan geblék adalah singkong atau ketela yang sudah diolah menjadi tepung tapioka atau tepung kanji. Tepung tapioka yang digunakan untuk membuat geblék adalah tepung tapioka yang basah. Para pembuat geblék biasanya memakai tepung tapioka yang telah berupa adonan basah sehingga mudah dipotong-potong.
Selain harganya yang jauh lebih murah, tepung tapioka yang sudah basah jika dibuat menjadi geblék akan menghasilkan warna yang putih cantik. Sedangkan bila geblek dibuat dengan menggunakan tepung tapioka yang masih kering, maka biaya produksinya jauh lebih mahal dan geblek yang dihasilkan akan berwarna keabu-abuan atau kebiru-biruan yang dapat mengganggu selera konsumen (www.tembi.org).
Cara mengolah tepung singkong menjadi geblék cukup mudah dan tidak rumit. Tahap pertama adalah adonan tepung tapioka yang sudah basah dikukus, namun jangan sampai matang. Proses pengkukusan ini akan menghasilkan adonan tepung tapioka yang sudah padat. Adonan ini kemudian dipilin atau dipelintir dan digilas sambil dibumbui dengan garam. Setelah itu, adonan yang berbumbu garam ini dikukus lagi selama kurang lebih 10 menit dan kemudian ditiriskan sejenak (www.tembi.org).
Setelah ditiriskan, adonan kemudian diberi bumbu, yakni berupa bawang putih sudah dilumatkan. Adonan setengah matang ini kemudian dibentuk bulat-bulat dan digandengkan masing-masing terdiri atas dua bulatan sehingga membentuk angka 8 (delapan). Inilah bentuk khas dari adonan geblék yang sudah siap untuk digoreng sebelum disajikan hangat-hangat untuk segera dinikmati.
Santaplah geblék selagi masih hangat. Jangan biarkan geblék berdiam terlalu lama setelah diangkat dari tungku. Jika dinikmati belum lama selepas digoreng, geblék akan terasa garing di bagian luar, namun lidah kita akan segera menemukan sensasi kenyal di bagian dalam. Perubahan alur tekstur dari renyah menjadi lembek inilah yang menjadi salah satu kekhasan dari geblék.
Geblék yang baik adalah geblék yang tidak keras setelah digoreng. Geblék yang bermutu baik biasanya terdapat sedikit rongga di bagian dalamnya sehingga memberikan kesan lunak atau empuk. Geblék yang berkualitas prima adalah geblék yang berwarna putih bersih sekalipun tanpa menggunakan pewarna buatan (www.tembi.org). Selain itu, baik atau buruknya mutu geblék juga bisa diketahui ketika digoreng. Geblék yang bagus tidak akan meletus atau membuat minyak meletup ketika digoreng. Hasil gorengannya pun mulus dan halus (http://www.sedap-sekejap.com).
Rasa asli dari geblék adalah rasa yang timbul dari perpaduan garam, bawang, dan adonan tepung tapioka. Penambahan unsur perasa lainnya, misalnya dengan menambahkan vetsin (penyedap rasa) atau bumbu masak instan, justru bisa merusak kemurnian dari cita rasa asli geblék Kulonprogo yang sederhana namun ciamik.
Geblék akan lebih mantap jika disantap bersama dengan tempe besengek atau tempe benguk. Benguk adalah jenis tempe yang berbahan dasar kacang koro, yakni biji-bjian yang masih satu keluarga dengan kacang kapri (www.tembi.org). Gurihnya geblék yang renyah lagi kenyal dengan cita rasa tempe benguk yang agak manis dan kemelthuk bila digigit akan semakin terasa lebih pas jika ditemani teh hangat atau kopi hitam kental sebagai pelengkapnya. Perpaduan unsur yang berbeda tersebut akan menimbulkan percikan rasa yang unik dan pastinya akan

Comments

Popular Posts